BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sehubung dengan pentingnya
hadits bagi mahasiswa,maka perlu
kiranya beberapa hadits dikaji secara mendalam guna untuk memahami
dan mengkaji maksud dari hadits. Oleh karena itu saya anggap perlu untuk
membahas sedikit dari beberapa hadits.
Kali ini saya akan membahas sedikit
hadits tentang sebaik-baik manusia adalah bermanfaat bagi yang lain,
Hadits tentang kunci kesuksesan adalah ilmu pengetahuan, Hadits tentang
sebaik-baik usaha itu hasil tangan sendiri.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana hadits tentang
sebaik-baik manusia itu bermanfaat bagi orang lain ?
2.
Bagaimana hadits tentang kunci kesuksesan adalah ilmu pengetahuan ?
3.
Bagaimana hadits tentang sebaik-baik usaha adalah kerja keras
sendiri ?
C.
Tujuan Pembahasan
1.
Untuk mengetahui hadits tentang sebaik-baik manusia adalah
bermanfaat bagi yang lain.
2.
Untuk mengetahui hadits tentang kunci kesuksesan adalah ilmu
pengetahuan.
3.
Untuk mengetahui hadits tentang sebaik-baik usaha adalah kerja
keras sendiri
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hadits tentang sebaik-baik manusia adalah bermanfaat bagi manusia
yang lain.
عن جا بر قال الْمُؤْمِنُ
ياء لف و يؤلف ولاَ خَيْر فيمن لا: قال رَسُوْ لُ اللهِ صلى الله عليه وسلم ياءلف
ولا ياءلف وخيرُالنا س انفعهم للنا س
Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Orang beriman
itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap
ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi
manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni) [1]
Seakan hadis ini mengatakan bahwa
jikalau ingin mengukur sejauhmana derajat kemuliaan akhlak kita, maka ukurlah
sejauhmana nilai manfaat diri ini untuk orang lain ? Allah mencintai orang yang
bermanfaat bagi orang lain. Karena itu, bila kita bisa menjadi orang yang
bermanfaat, Allah pasti lebih menyukai kita, karena oarng lain bisa merasakan
pula dengan keberadaan kita dan bisa merasa tertolong.
B.
Hadits tentang kunci kesuksesan adalah ilmu pengetahuan
وَعَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّه عَنْهُ اَنَّ رَسُوْلَ اللَّه
صلى الله عليه وسلم قَالَ وَمَنْ سَلَكَ
طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْه عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا الى الْجَنَّةِ
Artinya : “Dari Abu Hurairoh r.a. bahwasanya Rosulullah bersabda :
barang siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu maka Allah memudahkan bagi
orang itu karena ilmu tersebut jalan menuju surga.”[2]
Keterangan : ilmu adalah pengetahuan. Jika kita akan menempuh suatu
yang kita cita-citakan maka dengan ilmu, karena dengan ilmu kita akan sampai
pada tujuan kita. Jika kita mengerjakan suatu pekerjaan tanpa ilmu, pastinya
kita pun tidak mampu untuk melakukannya. Karena semua perbuatan itu ada
ilmunya. Contohnya sholat, kita tahu
tentang sholat, karena ilmu sholat sudah kita pelajari.
قال رسولُ اللهِ
صلى الله عليه وسلم : مَنْ اَرَادَ الدُّ نْيَا فَعَلَيْهِ بِالعِلْمِ ومن
ارادالاءخرة فعليه بالعلم ومَن اراد هما فعليه بالعلمِ . رواه مسلم
Rosulullah
bersabda : “barang siapa yang ingin kesejahteraan di dunia maka dengan ilmu,
siapa yang ingin kesejagteraan di akhirat maka dengan ilmu, dan kebaahagiaan di
dunia dan akhirat maka dengan ilmu.”(HR. Muslim)
Ilmulah yang mengantar seseorang
bahagia di dunia maupun akhirat. Dalam arti ia akan sukses jika dalam berbuat
denga ilmu. Kebutuhan hidup pun dapat terpenuhi dengan sempurna jika berusaha
dengan didasari denan ilmu. [3]
C.
Hadits tentang sebaik-baik usaha adalah kerja keras sendiri
اَطْيَبُ
الْكَسْبِ عَمَلُ الّرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ
بَيْعٍ مَبْرُوْرٌ
Artinya :”
Ssebaik-baik usaha adalah pekerjaan seorang laki-laki yang dikerjakan oleh tangannya sendiri dan jual
beli yang bersih.”
Diriwayatkan
oleh : Imam Ahmad, At Thabrani dalam “Al Kabir” dan dalam “Al Ausath” oleh Al
Hakim dan Al Bazar dari Rafi’ bin Khadij. Ibnu Asakir telah meriwayatkannya
dari Umar bin al Khatab. Menurut Al Hatsami, para perawi hadits ini tsiqot
(dapat dipercaya). As Suyuti memasukannya ke dalam hadits shoheh.
Sababul Wurud :
Diriwayatkan
dari Rafi’ bahwa Rosulullah telah ditanya orang tentang amal usaha yang paling
baik, jawaban beliau seperti tertera dalam hadits diatas.
Kata Ibnul
Atsir : “kasab adalah usaha mencari rizki dari penghidupan, sebaik-baik cara
berusaha bekerja dengan tangannya sendiri di pabrik-pabrik diperkebunan dan
lahan pekerjaan halal. Bekerja termasuk sunnah Nabi. Nabi Dawud membuat baju
besi dan menjualnya sendiri. Nabi Zakaria adalah tukang kayu. Nabi kita
Muhammad SAW bekerja menggembala kambing dan pedagang yang menjual barang
dagangan Kadijah yang kelak menjadi istri beliau. Setiap jual beli yang maqbul,
yang tidak diikuti tipu daya dan khianat akan diterima Allah sebagai ibadah
yang berpahala.”[4]
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Dari keterangan diatas, bisa diketahui, bahwa sebaik-baik manusia
adalah yang bermanfaat bagi orang lain, sebaik-baik usaha adalah hasil kerja
keras sendiri, bukan dari orang lain. Dan ilmu pengetahuan adalah kunci dari
kesuksesan, artinya jika kita ingin sukses dalam dunia maupun akhirat maka kita
harus punya ilmunya.
B.
Saran
Penulis menyerahkan untuk tidak menggunakan
makalah ini sebagai acuan yang mutlak karena ini jauh dari kesempurnaan oleh
karena itu penulis menyerahkan kepada semua pembaca makalah ini untuk mencari
sumber-sumber lain untuk menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
·
http//:sebaik-baik
manusia adalah bermanfaat bagi orang lain.Ummu Hafiz – Rabu, 15 Rabiul Akhir
1431 H / 31 Maret 2010 11:54 WIB
·
Imam Nawawi.1999.Terjemah Riyadlus Sholihin jilid 2.Jakarta:Pustaka
Amani
·
Ritonga, Rahman Prof.2005.Akhlak Merakit Hubungan Dengan sesame Manusia.Surabaya:Amelia Surabaya
·
[1] http//:sebaik-baik manusia adalah
bermanfaat bagi orang lain.Ummu Hafiz – Rabu, 15 Rabiul Akhir 1431 H / 31 Maret 2010 11:54 WIB
[2]
Imam Nawawi.1999.Terjemah Riyadlus Sholihin jilid 2.Jakarta:Pustaka
Amani
[3] Ritonga, Rahman Prof.2005.Akhlak Merakit Hubungan Dengan sesama Manusia.Surabaya:Amelia Surabaya
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking