Manusia
dan cinta kasih_Nurin Nafi’ah_
Cinta adalah perasaan suka pada sesuatu yang
ada dalam hati manusia. Kasih adalah rasa belas kasihan atau perasaan sayang
jadi dapat diartikan, bahwa cinta kasih adalah perasaan suka atau sayang pada
seseorang atau sesuatu hal yang menurutnya itu menarik dengan disertai menaruh
rasa kasihan.
Seseorang akan
mendapatkan cinta yang suci jika ia menggunakan rasa cintanya dengan cara yang
terhormat dan suci atau mulia.
Dalam agama
islam cinta itu ada tiga tingkatan antara lain : tingkatan tinggi, menengah dan
rendah Sebagaimana firman Allah dalam
surat At Taubah ayat 24 :
قل ان كا ن اباؤكم وابناءكم
واخوانكم وازواجكم وعشيرتكم واموال اقترفتموا ها وتجا رة تخشون كسادها ومساكن
ترضونها احب اليكم من الله ورسوله وجهاد في سبيله فتربصوا حتى ياءتي الله بامره
والله لايهدي القوم الفسقينز
Artinya : “Katakanlah jika bapak-bapakmu, anak-anakmu,
saudara-saudaramu, istri-istrimu, harta kekayaanmu yang kamu usahakan,
perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal
yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rosul-Nya dan
dari berjuang di jalan Allah, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan
keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi kepada orang-orang fasik.”
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rosululloh dan
selalu berjuang dijalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang
tua, anak, saudara dan keluarga. Sedangkan cinta tingkat terendah adalah cinta
yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Sudah jelas bahwa cinta terendah itu jenis cinta yang menomer duakan cinta
kepada Allah, Rosulloh dan berjuang di jalan Allah.
Dalam bukunya seni mencintai, Erich Fromm (1983:24-27) menyebutkan
bahwa cinta itu memberi bukan menerima ataupun meminta. Cinta selalu menyatakan
unsur-unsur dasar tertentu yaitu :
-
Pengasuhan, contohnya cinta
seorang ibu kepada anaknya.
-
Perhatian, suatu perbuatan yang
didasari rasa suka yang diberikan pada orang lain dengan tujuan agar mau
membuka dirinya.
-
Tanggung jawab, adalah tindakan
penyelenggaraan atas kebutuhan fisik.
Adapun cinta menurut agama.
-
Cinta diri
Cinta diri
sendiri erat kaitannya dengan menjaga diri sendiri dari suatu hal yang bisa
menyebabkan dirinya terluka. Menuntut sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya
melaui Al-Qur’an dan Hadits.
-
Cinta kepada sesama manusia.
Setiap
manusia mempunyai rasa cinta baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Manusia
dapat hidup dalam kedamaian, keharmonisan dengan manusia lain apabila ia punya
cinta untuk orang lain, ia harus tidak egois. Karena Allah tidak suka dengan
orang-orang yang berlebihan mencintai dirinya sendiri.
-
Cinta seksual.
Yaitu cinta yang bekerja
dalam kasih sayang yang dilestarikan antara suami istri. Ia merupakan faktor
bagi kelangsungan hidup keluarga.
Sebagaimana Qur’an surat Ar-Rum ayat 21 :
ومن ايته ان خلق لكم
من انفسكم ازواجا لتسكنوا اليها وجعل بينكم مودة ورحمه ان فى ذلك لاية لقوم
يتفكرون
Artinya : “Dan diantara tanda-tanda kekuasaannya adalah Dia
menciptakan untuk istri-istri dan jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan
merasa tentram kepadanya, dan dijadikannya diantara kamu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi yang
berfikir.”
-
Cinta kepada Rosul
Cinta dalam hal ini
menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Rosul merupakan manusia
yang pantas ditiru tingkah lakunya untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan
manusia. Dengan cara meniru Rosul itu berarti sudah memcintai Rosul.
Kasih sayang.
Dalam kamus umum bahasa
Indonesia karangan W.J.S. Poerwardarminta, kasih adalah perasaan sayang,
perasaan cinta atau suka pada seseorang.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking