DISIPLIN DALAM PENGELOLAAN KELAS
A.
HAKIKAT DISIPLIN
KELAS
Menurut saya, disiplin adalah ketaatan pada aturan yang ditetapkan, yaitu pada tingkat ketaantan
pebelajar terhadap aturan kelas, kemauan untuk membangun atau memelihara
keteraturan dalam kelas.
Alasan pentingnya kedisiplinan kelas
bagi pembelajar dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.
Agar pebelajar
mampu mendisiplikan diri sendiri.
2.
Disiplin
merupakan pusat berputarnya kehidupan sekolah.
3.
Disiplin yang
tinggi akan menuju kepada terciptanya iklim belajar yang kondusif.
4.
Tingkat
ketaantan yang rendah akan menjurus kepada tidak terjadinya belajar yang
diharapkan.
5.
Jumlah
pebelajar dalam satu kelas umumnya banyak.
6.
Kebiasaan
berdisiplin di sekolah diharapkan menghasilkan kebiasaan berdisiplin di
masyarakat.
Terdapat unsur
yang berperan dalam menciptakan suasana
disiplin kelas (Winkel, 1996) diantaranya :
1.
Keadaan siswa
awal yang actual, yang menyangkup taraf perkembangan, taraf kemampuan akademik,
kadar dan corak motivasi belajar, pengalaman selama belajar pada tahun-tahun
sebelumnya, harapan mengenai apa yang diperoleh pada tingkatan kelas dan bidang
studi tertentu, struktur jaringan social dikelas dan sebagainya.
2.
Hakikat dan
kewajiban pebelajar.
3.
Kebutuhan para
pebelajar.
B.
STRATEGI
PENANAMAN & PENANGANAN DISIPLIN KELAS
Pandangan yang berfokus pada
pembelajar, beranggapan bahwa pebelajar harus mengajarkan apa yang diinginkan
oleh pembelajarnya.
1.
Pendangan yang
berfokus pada kepentingan pebelajar beranggapan bahwa pembelajar harus tahu
kebutuhan pebelajar dan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut.
2.
Pandangan
behaviorisme mengatakan bahwa perilaku dapat dipelajari dan dikontrol,
Penanaman disiplin tersebut dilakukan dengan
berbagai cara, antara lain :
1.
Menjadi model
atau memberi contoh.
2.
Mengadakan
pertemuan kelas secara berkala.
3.
Menerapkan
aturan secara luwes.
4.
Menyesuaikan
aturan dengan tingkat perkembangan anak,
5.
Meningkatkan
partisipasi pebelajar.
6.
Mengabaikan
7.
Menetap agak
lama
8.
Menggunakan
isyarat nonverbal
9.
Mendekati
10.
Memanggil nama
11.
Mengabaikan
sevara sengaja.
12. dan lain sebagainya.
Adapun
cara-cara penanganan atau penanggulangan ketidak disiplinan kelas dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1.
Memberi hukuman
secara bijaksana dan edukatif, yaitu hukuman yang diberikan kepada pebelajar
saat mereka melanggar atau membuat gadu dikelas ahrus mengandung unsure
mendidik
2.
Melibatkan
orang tua.
3.
Perilaku
agresif dapat diatasi antara lain dengan
cara :
a.
Menukar teman
duduk
b.
Menghindari
konfrontasi
c.
Mendinginkan
emosi/suasana
d.
Menghindari kata-kata
kasar
e. dan sebagainya
4.
Tindakan
korektif yang meliputi :
a.
Lakukan
tindakan dengan
b.
Do not bargain
c.
Gunakan kontrol
kerja
d.
Menyatakan
peraturan dan konsekkuansinnya dengan jelas
e.
Tindakan
penyembuhan
C.
INDIKATOR
PENGELOLAAN KELAS YANG BERHASIL
Diantara sekian banyak indikator
pengelolaan kelas yang berhasil berikut ini :
1.
Pembelajar
perbedaan atara pengelolaan kelas dan mendisiplikan kelas.
2.
Sebagai
pembelajar jika anda pulang kerumah tidak dalam keadaan yang sangat lelah
3.
Pembelajar mengetahui
perbedaan antara prosedur kelas
4.
Pembelajar
melakukan pengelolaan kelas dengan mengorganisir prosedur-prosedur, sebab
prosedur mengerjakan pebelajar akan pentingnya tanggung jawab.
5.
Pembelajar tidak
mendisiplikan pebelajar dengan ancaman-ancaman, dan konsekkuensi (stiker, penghilangan
hak pebelajar dan lain-lain)
6.
Pembelajar
mengerti bahwa perilaku pebelajar dakelas disesbkan oleh sesuatu, sedangkan
disiplin bisa dipelajari.
Ada dua hal
yang membedakan antara pembelajar yang berhasil dengan yang tidak berhasil.
1.
Pembelajar yang
kurang berhasil menghabiskan hari-hari pertama di tahun ajaran dengan langsung
mengajarkan subyek mata pelajaran kemudian sibuk mendisiplikan pebelajr selama
setahun penuh
2.
Pembelajar yang
efektif menghabiskan dua minggu pertama ditahun ajaran dengan meneguhkan
prosedur dan mereka mengetahui secara pasti multiple intellegence pebelajar.