PENDEKATAN
DALAM PENGELOLAAN KELAS DAN PERWUJUDAN PENGELOLAAN KELAS
A. Pendekatan
dalam Pengelolaan Kelas
Pendekatan-pendekatan ini, sebagian
besar masih bergaya behavioristik dan militeristik.
Pendekatan tersebut adalah :
1. Pendekatan
Otoriter
2. Pendekatan
Permisif
3. Pendekatan
Pengubahan Perilaku
4. Pendekatan
Sosio-Emosional
5. Pendekatan
Proses Kelompok
1. Pendekatan Otoriter
a.
Perintah dan Larangan
Pendekatan
ini tampak mudah, namun kenyataan kurang mantap dalam pelaksanaan. Baik perintah
maupun larangan dapat diterapkan atas dasar generalisasi masalah-masalah
pengelolaan kelas tertentu.
b.
Pendekatan Penekanan dan Penguasaan
Pendekatan
penekanan dan penguasaan ini banyak mernentingkan diri pengajar sendiri seirama
dengan pendekatan pertama, pengajar banyak memerintah, mengomel dan memarahi.
Seiring pula dalam melakukan pendekatan dengan memakai pengaruh orang-orang yang
berkuasa (misalnya pimpinan sekolah, orang tua).
c.
Pendekatan Hukuman dan Pengancaman
Pendekatan
semacam ini tidak dibenarkan karena kurang manusiawi. Setiap pebelajar kurang
mendapatkan penghargaan sebagai individu yang mempunyai harga diri; kurang
termotivasi, kurang nyaman dalam aspek psikologis.
2. Pendekatan Permisif
a.
Tindakan
Pendekatan Pengalihan dan Pemasabodohan
Dari
tindakan pendekatan ini muncul hal-hal yang kurang disadari oleh pembelajar
diantaranya:
· meremehkan
sesuatu kejadian, atau tidak melakukan apa-apa sama sekali
· memberi
peluang kemalasan dan menunda pekerjaan .
· menukar dan
mengganti susunan kelompok tanpa melalui prosedur yang sebenarnya
· menukar
kegiatan salah satu pembelajar, digantikan oleh orang lain
· mengalihkan
tanggung jawab kelompok kepada seorang anggota.
b.
Pendekatan
membiarkan dan memberi kebebasan.
Sekali lagi pembelajar memandang
pebelajar telah mampu melakukan sesuatu dengan prosedur yang benar. “Biarlah
mereka bekerja sendiri dengan bebas”, demikian pegangan pembelajar dalam
mengelola kelas.
3. Pendekatan Pengubahan Perilaku
a.
Pendekatan
Penguatan
Contoh dalam hal ini adalah : Di kelas seorang pembelajar menyenangi mata
pelajaran Bahasa Indonesia, tetapi kurang menyenangi pelajaran Matematika.
Kedua perilaku terhadap dua pelajaran yang disenangi perlu diperkuat untuk
mencapai tujuan-tujuan belajar tertentu. Bila perilaku yang disukai
menghasilkan suatu hasil belajar dengan pola perilaku yang baik perlu diberi
penguatan berikutnya berupa ganjaran atau hadiah. Berarti hasil belajar yang
berupa perilaku itu dapat diteruskan. Penguatan dapat diberikan dalam berbagai
bentuk.
b.
Pendekatan
Penghukuman dan Penghilangan
Para
penganut pendekatan pengubahan perilaku berpendapat bahwa :
Mengabaikan atau menghilangkan perilaku yang disukai dan memperlihatkan persetjuan terhadap perilaku yang disukai merupakan tindakan yang efektif untuk membina tingkah laku pembelajar dalam kelas, memperlihatkan persetujuan atas tingkah yang disukai merupakan kunci dalam pengelolaan kelas melalui pengubahan perilaku ini.
Mengabaikan atau menghilangkan perilaku yang disukai dan memperlihatkan persetjuan terhadap perilaku yang disukai merupakan tindakan yang efektif untuk membina tingkah laku pembelajar dalam kelas, memperlihatkan persetujuan atas tingkah yang disukai merupakan kunci dalam pengelolaan kelas melalui pengubahan perilaku ini.
Melalui
empat proses yakni penguatan positif, penguatan negatif, penghukuman dan
penghilangan maka tugas pembelajar adalah menguasai, menerapkan proses tersebut
secara tepat serta mengawasi tingkah laku pembelajar dengan penuh kewaspadaan.
4. Pendekatan Iklim Sosio Emosional
. Hubungan diharapkan merupakan jalinan ke arah hubungan antara pribadi
yang dipengaruhi oleh:
a. Sikap
keterbukaan dan tidak berpura-pura
b. Penerimaan
dan kepercayaan pembelajar kepada pembelajar dan sebaliknya
c. Rasa
simpati pembelajar terhadap pembelajarnya.
5. Pendekatan Proses Kelompok
B.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Perwujudan Kelas
1.
Kurikulum
2.
Sarana dan Prasarana
3.
Guru
4.
Murid
5.
Dinamika
Kelas
6.
Lingkungan
Sekitar
Sehubungan
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perwujudan pengelolaan kelas disini juga
akan disebutkan tentang mengapa pengelolaan kelas tidak mudah teretera atau
tidak mudah dijalankan:
1.
Berdimensi
Banyak
2.
Serentak
3.
Segera
4.
Iklim Kelas
yang Tidak Bisa Diramalkan Terlebih Dahulu
5.
Sejarah
Ø Sumber-sumber:
v Azhar, Imam.2013. Pengelolaan
Kelas: Dari Teori Ke Praktis. Yogyakarta: Insyira
v http://mbegedut.blogspot.com/2010/11/faktor-yang-mepengaruhi
perwujudan.html#.UYM-eGPPHMw (Di akses pada tanggal 15 April 2014, pukul: 18.00
WIB)
v http://www.majalahpendidikan.com/2011/06/pendekatan-dalam-pengelolaan-kelas.html
(Di akses pada tanggal 15 April 2014, pukul:18.30 WIB)
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking