Maandag 09 Junie 2014

HAKIKAT PENGELOLAAN KELAS


HAKIKAT, TUJUAN DAN LATAR BELAKANG PENGELOLAAN KELAS
A.    HAKIKAT PENGELOLAAN KELAS

Pengelolaan kelas merupakan gabungan dari dua kata yakni kata pengelolaan dan kata kelas. Dalam kamus bahasa inggris pengelolaan disebut management, berarti identik dengan manajemen. Pada umumnya pengelolaan adalah pengaturan, pengorganisasian, perencanaan, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian, dan penilaian.
Sedangkan kelas adalah sekelompok orang yang belajar bersama-sama. Menurut Ahmad (1995) mengatakan bahwa kelas adalah rombongan belajar atau ruangan kelas.
Adapun pengertian pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai upaya merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinasi dan mengontrol kelompok belajar yang dilakukan oleh pembelajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
1.      Pengelolaan kelas adalah serangkai tindakan  pembelajar yang ditujukan untuk mendorong  munculnya tingkah laku  yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku yang tidak diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional yang positif, serta menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif.
2.      Tujuan pengelolaan kelas adalah menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran yang efektif.

B.     LATAR BELAKANG  PENGELOLAAN KELAS

            Pembelajaran sangat berperan dalam membantu pembelajaran di kelas. Pembelajaran dapat mewujudkan tujuan secara optimal. Didalam kelas pembelajar melaksanakan  dua kegiatan pokok yaitu membelajarkan dan mengelola kelas. Membelajarkan berarti menemukan preskripsi baru untuk membuar pebelajar dapat belajar. Artinya mengajar bukanlah memindahkan pengetahuan dari seorang pembelajar kepada orang yang belajar melainkan lebih kepada upaya menata lingkungan agar pebelajar termotivasi dalam menggali makna serta menghargai ketidakmenentuan atau  upaya membuat pebelajar bisa dan mau belajar.
            Mengajar adalah aktivitas yang mulia karena ia memberikan kemanfaatan kepada orang lainsedang dirinya sendiri mendapatkan kemanfaatan yaitu bertambah ilmunya sekaligus ia menjadi sosok yang juga mulia.
Dengan ungkapan lain, aktivitas mengajar adalah menyiapkan kondisi pembelajaran dan memilah sekaligus memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal si belajar, mencari dan membuat preskripsi baru yang sesuai dengan diri pebelajar dan materi bahan ajar. (Reigeluth, 2009)

            Jadi pengelolaan kelas tidak hanya pengaturan kelas , fasilitas fisik dan rutinitas, melainkan juga mengelola berbagai hal yang tercakup dalam komponen pembelajaran pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana dan kondisi kelas yang kondusif. Sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Efektif berarti tercapainya tujuan sesuai dengan perencanaan yang dibuat secara tepat. Efisien adalah pencapaian tujuan pembelajaransebagaimana yang direncanakan dengan lebih cepat.
            Setiap pembelajar harus senantiasa mengembangkan potensi diri baik pada aspek sumbstansi materi yang diajarkan maupun pada aspek penunjang keberhasilan sepert pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas diperlukan karena dari waktu ke waktu tingkah laku dan perbuatan pebelajar selalu berubah. Hari ini pebelajar dapat belajar dengan baik dan tenang namun hari berikutnya belum tentu si pebelajar dapat belajar dengan baik dan tenang sebagaimana sebelumnya.

C.     TUJUAN PENGELOLAAN KELAS
            Adapun tujuan pengelolaan kelas antara lain;
1.      Mewujudkan situasi dan kondisi kelas semaksimal mungkin
2.      Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar.
3.      Menyediakan dan mengatur fasilitas yang mendukung lingkungan kelas.
4.      Membina dan membimbing sesuai dengn latar belakang sosial, ekonomi, budaya dan sifat individulnya.

Kelebihan dan Kekurangan Jenis Formasi Tempat Duduk


A.      Kelebihan Dan Kekurangan Masing-Masing Jenis Formasi
1.         Tempat duduk siswa berpola baris/deret
        Kelebihan: Siswa mampu di jangkau oleh pandangan guru, kelas tampak lebih teratur dam rapi, dan guru dapat mengawasi dari depan. Kekurangan: Guru biasanya kurang memperhatikan siswa yang ada di belakang. Siawa yang tempat duduknya dibelakang biasanya tidak dapat menerima pelajaran secara maksimal.
2.         Tempat duduk siswa berkelompok
    Kelebihan: Siswa dapat mendiskusikan masalah belajarnya dengan siswa satu kelompoknya dan dapat memaksimalkan kegiatan belajarnya dengan baik. Kekurangan: Kondisi kelas biasanya ramai dan materi yang disampaikan tidak dapat disampaikan secara maksimal dalam kondisi kelas yang demikian.
3.         Tempat duduk siswa berbentuk Tapal kuda/setengah lingkaran
      Kelebihan: guru dapat menjangkau seluruh peserta didik sehingga pembelajaran dapat maksimal.   Kekurangan : kondisi ini digunakan untuk kelas yang jumlah siswanya tidak terlalu banyak.
       4.         Tempat duduk berbentuk Lingkaran dan persegi 
     Kelebihan: Sistem ini dapat menyelesaikan permasalahan kelompok secara bersama dengan peserta didik yang jumlahnya banyak, dapat menjadikan mudah permasalahan yang dianggap berat/ sulit.  Kekurangan: Pembelajaran kurang efektif dalam penerimaan dan pemberian tugas, karena siswa sekolah dasar umumnya lebih suka bermain.

PENATAAN FORMASI TEMPAT DUDUK SISWA


PENATAAN FORMASI TEMPAT DUDUK SISWA
A.      Pengertian Penataan Tempat Duduk
Penataan tempat duduk adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengelola kelas. Dengan penataan tempat duduk yang baik maka diharapkan akan menciptakan kondisi belajar yang kondusif, dan juga menyenangkan bagi siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Winzer (Winataputra, 2003: 9-21) bahwa “penataan lingkungan kelas yang tepat berpengaruh terhadap tingkat keterlibatan dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Lebih jauh, diketahui bahwa tempat duduk berpengaruh jumlah terhadap waktu yang digunakan siswa untuk menyelesaikan tugas yang diberikan”.
Sesuai dengan maksud pengelolaan kelas sendiri bahwa pengelolaan kelas merupakan upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif, melalui kegiatan pengaturan siswa dan barang/ fasilitas. Selain itu pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakakan, memelihara tingkah laku siswa yang dapat mendukung proses pembelajaran. Maka dengan demikian pengelolaan kelas berupa penataan tempat duduk siswa sebagai bentuk pengelolaan kelas dapat membantu menciptakan proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan.
B.       Jenis-jenis
Sebenarnya banyak macam posisi tempat duduk yang bias digunakan di dalam kelas seperti berjejer ke belakang, bentuk setengah lingkaran, berhadapan, dan sebagainga. Biasanya posisi tempat duduk berjejer kebelakang digunakandalam kelas dengan metode belajar ceramah. Dan untuk metode diskusi dapat menggunakan posisi setengah lingkaran atau berhadapan. Dan sebagai alternatif penataan tempat duduk dengan metode kerja kelompok atau bahkan bentuk pembelajaran kooperatif, maka menurut Lie (2007: 52) ada beberapa model penataan bangku yang biasa digunakan dalam pembelajaran kooperatif, diantaranya seperti:
v  Meja tapal kuda, siswa bekelompok di ujung meja
v  Penataan tapal kuda, siswa dalam satu kelompok ditempatkan berdekatan
v  Meja Panjang
v  Meja Kelompok, siswa dalam satu kelompok ditempatkan berdekatan
v  Meja berbaris, dua kelompok duduk berbagi satu meja
v  Seating chart

TUJUAN PENGELOLAAN KELAS


TUJUAN PENGELOLAAN KELAS
A.    Tujuan Pengelolaan Kelas
Menurut Ahmad (1995:2), tujuan pengelolaan kelas adalah sebagai berikut:
  1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
  2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar.
  3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta peralatan belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.
     Tujuan pengelolaan kelas menurut Sudirman (dalam Djamarah 2006:170) pada hakikatnya terkandung dalam tujuan pendidikan. Tujuan pengelolaan kelas adalah:
  1. Penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar siswa dalam   lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas.
  2. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja.
  3. Terciptanya suasana yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada siswa.
Sedangkan Arikunto (dalam Djamarah 2006:178) berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.