MANAJEMEN KUALITAS TOTAL
A.
Pengertian Manajemen Kualitas Total
Manajemen qualitas
total/TQM adalah pendekatan manajemen pada suatu sistem organisasi dan kualitas
dari sistem tersebut, yang digunakan untuk menjalankan sistem organisasi
berjalan lancar dan menjadi lebih baik, didasarkan atas partisipasi dari
keseluruhan sumber daya manusia dan ditujukan pada kesuksesan jangka panjang
melalui kepuasan pelanggan dan memberikan manfaat pada anggota, organisasi atau
sumber daya manusianya, dan masyarakat. Proses TQM dimulai dari input (bahan
mentah) yang spesifik, proses (added value), output yang sesuai dengan
kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Kualitas total manajemen
(TQM) adalah suatu sistem menajemen yang berfokus kepada orang orang yang
bertujuan untuk meningkatkan secara berkelanjutan kepuasan pelanggan pada biaya
sesungguhnya yang secara berkelanjutan terus menerus (Mulyasa:224).
B.
Fungsi Manajemen Kualitas Total
Fungsi TQM yaitu untuk perbaikan secara menyeluruh suatu
sistem organisasi manajemen secara terus-menerus untuk meningkatkan mutu dan
kulitas produktivitas sehingga kepuasan pelanggan menjadi terjamin.
C.
Penerapan Manajemen Kualitas Total
Terdapat enam hal yang perlu dikaji dan dikelola secara
strategi dalam rangka menerapkan konsep TQM di sekolah, diantaranya :
1. Dimensi kualitas, yang
meliputi: keandalan; daya tangkap; jamianan pengetahuan, kompetensi, kesopanan,
kepercayaan; kemudahan dalam menjalin hubungan dan komunikasi yang baik,
perhatian pribadi dan memahami kebutuhan pelanggan, bukti langsung meliputi
fasilits fisik, perlengkapan, tenaga pendidikan dan sarana komunikasi
2. Fokus pada Pelanggan,
menurut Ivancevich (1992) menyatakan langkah pertama dalam menerapkan TQM
adalah memandang peserta didik sebagai pelanggan yang harus dilayani
3. Kepemimpinan, peran
kepala sekolah sangat pentig dalam kontek TQM. Kualitas kepala sekolah dapat
memberikan inspirasi pada semua jajaran manajemen agar memperagakan kualitas
kepemimpinan yang sama yang diperlukan dalam mengembangkan budaya TQM. Dengan
landasan karakteristik pribadi, kepala sekolah menciptakan visi dan misi untuk
mengarahkan organisasi dan karyawan. Empat komponen perilaku kepala sekolah
yang dapat diterapkan dalam kontek TQM meliputi pertukaran informasi,
pengembangan hubungan, pemberdayaan karyawan, dan pegambilan keputusan.
4. Perbaikan
Berkesinambungan, perbaikan Berkesinambungan berkaitan dengan kualitas dan
proses. Perbaikan Berkesinambungan dapat dilakukan berdasarkan siklus PDCA
(Plan, Do, Check, Action). Siklus ini berlaku pada semua kegiatan sekolah.
5. Manajemen SDM. SDM
merupakan pelanggan internal yang menentukan kualitas akhir suatu produk dan
organisasi. Oleh karenanya implementasi TQM disekolah sangat ditentukan oleh
kesiapan, kesediaan, dan kompetensi warga sekolah untuk sungguh merealisasikannya.
Kebijakan SDM yang menganut 2C (Command and Control) perlu diganti dengan
kebijakan baru yang berdasarkan budaya 3C (Commitment, Cooperation,
ommunication)
6. Manajemen Berdasarkan
Fakta, pengambilan keputusan harus didasarkan fakta nyata mengenai kualitas
yang didapatkan dari berbagai sumber diseluruh jajaran organisasi. Tujuh alat
statistic utama yang melandasi Statistical Process Control (SPC) yang meliputi
diagram sebab akibat, check sheet, diagram Pareto, run chart, control chart, histogram dan scatter diagram. (Mulyasa:224-233). Metode pendukung
lainnya seperti Brenchmarking, Brainstorming, ABC, Perbandingan berpasangan,
Pemetaan proses, dan seterusnya.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking