Woensdag 25 Desember 2013

Manajemen Kualitas Total



MANAJEMEN KUALITAS TOTAL
A.  Pengertian Manajemen Kualitas Total
Manajemen qualitas total/TQM adalah pendekatan manajemen pada suatu sistem organisasi dan kualitas dari sistem tersebut, yang digunakan untuk menjalankan sistem organisasi berjalan lancar dan menjadi lebih baik, didasarkan atas partisipasi dari keseluruhan sumber daya manusia dan ditujukan pada kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan dan memberikan manfaat pada anggota, organisasi atau sumber daya manusianya, dan masyarakat. Proses TQM dimulai dari input (bahan mentah) yang spesifik, proses (added value), output yang sesuai dengan kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Kualitas total manajemen (TQM) adalah suatu sistem menajemen yang berfokus kepada orang orang yang bertujuan untuk meningkatkan secara berkelanjutan kepuasan pelanggan pada biaya sesungguhnya yang secara berkelanjutan terus menerus (Mulyasa:224).

B.  Fungsi Manajemen Kualitas Total
Fungsi TQM yaitu untuk perbaikan secara menyeluruh suatu sistem organisasi manajemen secara terus-menerus untuk meningkatkan mutu dan kulitas produktivitas sehingga kepuasan pelanggan menjadi terjamin.
C.  Penerapan Manajemen Kualitas Total
Terdapat enam hal yang perlu dikaji dan dikelola secara strategi dalam rangka menerapkan konsep TQM di sekolah, diantaranya :
1. Dimensi kualitas, yang meliputi: keandalan; daya tangkap; jamianan pengetahuan, kompetensi, kesopanan, kepercayaan; kemudahan dalam menjalin hubungan dan komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan pelanggan, bukti langsung meliputi fasilits fisik, perlengkapan, tenaga pendidikan dan sarana komunikasi
2. Fokus pada Pelanggan, menurut Ivancevich (1992) menyatakan langkah pertama dalam menerapkan TQM adalah memandang peserta didik sebagai pelanggan yang harus dilayani
3. Kepemimpinan, peran kepala sekolah sangat pentig dalam kontek TQM. Kualitas kepala sekolah dapat memberikan inspirasi pada semua jajaran manajemen agar memperagakan kualitas kepemimpinan yang sama yang diperlukan dalam mengembangkan budaya TQM. Dengan landasan karakteristik pribadi, kepala sekolah menciptakan visi dan misi untuk mengarahkan organisasi dan karyawan. Empat komponen perilaku kepala sekolah yang dapat diterapkan dalam kontek TQM meliputi pertukaran informasi, pengembangan hubungan, pemberdayaan karyawan, dan pegambilan keputusan.
4. Perbaikan Berkesinambungan, perbaikan Berkesinambungan berkaitan dengan kualitas dan proses. Perbaikan Berkesinambungan dapat dilakukan berdasarkan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Action). Siklus ini berlaku pada semua kegiatan sekolah.
5. Manajemen SDM. SDM merupakan pelanggan internal yang menentukan kualitas akhir suatu produk dan organisasi. Oleh karenanya implementasi TQM disekolah sangat ditentukan oleh kesiapan, kesediaan, dan kompetensi warga sekolah untuk sungguh merealisasikannya. Kebijakan SDM yang menganut 2C (Command and Control) perlu diganti dengan kebijakan baru yang berdasarkan budaya 3C (Commitment, Cooperation, ommunication)
6. Manajemen Berdasarkan Fakta, pengambilan keputusan harus didasarkan fakta nyata mengenai kualitas yang didapatkan dari berbagai sumber diseluruh jajaran organisasi. Tujuh alat statistic utama yang melandasi Statistical Process Control (SPC) yang meliputi diagram sebab akibat, check sheet, diagram Pareto, run chart, control chart, histogram dan scatter diagram. (Mulyasa:224-233). Metode pendukung lainnya seperti Brenchmarking, Brainstorming, ABC, Perbandingan berpasangan, Pemetaan proses, dan seterusnya.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking