Alunan
Hidup
Banjarwati,
27 Februari 2016
Senja
membungkam bicaraku
Ramai
buatku sendiri
Dan
sepiku tiada henti
Menjerit
menangisi hari-hari
Aku sdih
dan luka
Aku
memaksa hari
Aku
memaksa hati
Aku
memaksa pikiran dan diriku
Menyelami
keraguan panorama
Menggenggam
kebutaan perjalanan
Langkahku
tak lagi berarti
Asaku
putus...
Entahlah...
Ku harus
seperti apa ?
Harus kah
bagai angin yang tak pernah tiada..?
Haruskah
bagai air mengalir dalam kerendahan ?
Haruskah
bagai pasir yang kerdil ?
Allah,
Tuhanku....rasaku...
Maafkanlah
hati ini !!
Yang
tiada Iman
Yang
tiada tawakkal
Dan yang
lemah
Sungguh_
kekuatan adalah milik-Mu
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking